Friday, October 9, 2009

Perjalanan Panjang Menunggu Pelangi




Pelangi terbentuk karena pembiasan sinar matahari oleh tetesan air yang ada di atmosfir. Ketika sinar matahari melalui tetesan air, cahaya tersebut dibengkokkan sedemikian rupa sehingga membuat warna-warna yang ada pada cahaya tersebut terpisah. Tiap warna dibelokkan pada sudut yang berbeda, dan warna merah adalah warna yang paling terakhir dibengkokkan, sedangkan ungu adalah yang paling pertama.

Tapi bagiku, pelangi itu sederhana, terbentuk ketika aku bisa merasakan sesuatu yang damai, dan membuat aku bisa melupakan semua masalah yang ada. Saat itulah, pelangi tebentuk dalam hati mungilku.
Aku menunggu pelangi saat pergi ke Bandung selama tga hari dalam rangka study tour. Aku sungguh merasa lelah dan muak dengan semua yang terlihat oleh mataku. Aku benci dan benci kepada semua orang termaksud diriku sendiri.
Hari pertama sungguh menyebalkan, hanya pergi kesana sini yang hanya membuat kaki pegal. tapi dihari kedua, aku sungguh merasa sangat bahagia. Aku memergoki pelangi yang sedang berdiam hangat dihatiku. Saat perjalanan menuju Ciwalk, ada seorang pengamen yang datang ke bus ku. Ia mengalunkan suara merdunya, ketika menyanyikan I'm yours dan especially for you. Tapi diakhir lagunya ia selalu menyertakan kalimat Aku sayang padamu. dari iramanya itu aku tahu, bahwa itu merupakan salah satu lagu Grup band Jamrud berjudul pelangi di matamu. Entah kebetulan atau tidak, tapi pelangi itu datang, sangat hangat padahal hujan tak kunjung henti. Sesampainya di Ciwalk, aku berjalan-jalan menghabiskan waktu bersama teman- temanku. Mengitari berbagai pertokoan yang rasanya di Jakarta juga banyak. Saat sedang berjalan- jalan, Indah yang berjalan didepanku tiba tiba berteriak "NOCINNNNN!!!!". Aku tidak mengerti mengapa ia memanggilku, tapi tiba- tiba mataku terarah pada lantai dibawah. Dan saat itu, aku merasa akhirnya perjalanan panjangku telah selesai. Aku melihat nya, melihat pelangi yang paling indah sedang tersenyum manis.
Ada seseorang yang bagiku begitu teristimewa, sampai aku menyukainya. Entah darimana rasa itu datang, tapi aku sungguh dibuat tak berdaya karena kehadirannya. Dibuat lupa akan masalahku yang begitu banyak. Tapi, sayangnya ia harus pergi karena suatu masalah. Dan aku sungguh merindukannya. Sudah lama aku tidak bertemu dengannya. Dan aku benci itu.
Di lantai bawah itu, aku melihatnya, melihat orang yang sangat kusayangi sedang berjalan. Dengan jaket hitamnya, dan tentu gaya khasnya yang santai. Dari atas, aku tak banyak bicara apalagi merasa tidak percaya akan kehadirannya. Di lantai itu aku hanya terdiam, aku merintikkan air mata, yang teman-temanku tidak ketahui itu. Kalau aku boleh jujur, mungkin aku hanya melihatnya dalam hitungan 5 detik. Setelah itu aku pergi, karena aku tak sanggup, bahkan takut jika teman-temanku mendapati aku sedang menangis bahagia dan sedih. Aku sungguh tak berdaya. Aku rindu padanya lebih dari apapun. Setelah bertemu dengannya dari jarak yang jauh, dia dan aku pun menghilang. Setelah di bus, aku tersenyum puas karena hari itu pelangi tetap berdiam dihatiku. Dari munculnya si pengamen sampai orang yang kusayang. Hari itu selesai dengan akhir yang bahagia.

0 comments: