Sunday, May 31, 2009

31 mei 2009...hari terakhir

Hari ini hari yang menjadi puncak dari yang kunanti....
akhirnya setelah 3 bulan belajar untuk semakin memahami semuat tentang gereja, dan roh kudus, akupun menerima sakramen krisma. sebuah awal baru bagiku. Padahal hari hari menjelang penerimaan sakramen ini, tak terlintas dipikiranku sesuatu yg menegangkan. Tapi saat Romo Vikjen memberikan sakramen krisma, aku sungguh terharu. Ternyata krisma itu mempunyai arti yg lebih mendalam bagiku. Tak hanya belajar jauh jauh ke Sma Charitas selama kurang lebih 3 bulan, belajar dengan orang yang tak kukenal dan pastinya aku harus beradaptasi. Namun aku harus semakin mengerti untuk apa aku belajar, bukan untuk apa aku mengikuti pelajaran krisma. Sulit memang, namun aku mendapatkan sesuatu pelajaran baru. Ternyata saat bertemu orang orang baru disekitar, pasti ingin segalanya berakhir, entah berbasa basi, pura pura ramah dan baik. Tapi disitupun aku belajar, dunia ini dipenuhi oleh banyak orang orang yg unik. Aku harus bisa memanfaatkan kesempatan yg ada, karena perpisahan itu sangatlah cepat, meskipun sudah ditunggu tunggu. Kau akan merasa akhir dari pertemuan mu dengan orang orang baru itu menjadi yg menyakitkan. Jadi nikmatilah hidupmu bersama dengan mereka, siapun itu, tak kecuali orang baru.

Friday, May 29, 2009

saat sikap murid dipertanyakan....

Guru adalah orang yang sangat penting dalam proses belajar di sekolah. Merekalah yang memberikan ilmu bagi kita yang sedang belajar Dengan cara mereka yang berbeda beda. Dari yang menerapkan kedisiplinan yang tinggi hingga yang pembawaannya sangat santai. Namun saat mereka menggunakan cara mereka yang berbeda beda, adakah pengaruh pengajaran tersebut bagi sikap anak?

Saat ini saya sering mendengar berbagai kasus kekerasan yang dilakukan guru terhadap murid, entah berbagai alasan yang bagi saya tak berguna, seperti nakal atau tidak mengerjakan pr. Kerap kali anak anak menjadi korban kekerasan di sekolah. Setiap saya mendegar berita semacam ini, atau melihatnya di tv, terkadang hati saya bertanya, apakah mereka itu guru yang saya definisikan sebagai orang yang berjasa dalam negri ini? Jawabannya TIDAK

Saya juga pernah merasakan berbagai tekanan saat di masa sd atau smp. sewaktu sd, kami murid murid selalu berada didalam tekanan yang tak pasti. Kekerasan, ataupun sikap diskriminasi. Saat saya menyadari penuh, sering kali saua bertanya apakah sewaktu di sd, teman teman sma saya merasa mendapat tekanan, dan sd nya menerapkan kekerasan yang tak masuk akal. Dan saya harus dikejutkan dengan jawaban mereka yang ternyata sekolah mereka tak jauh berbeda dengan sekolah saya. Inikah Sekolah sekolah di negri ini? Lalu apa yang bisa dibanggakan? Berbagai cara dilakukan untuk memajukan kualitas pendidikan di negri ini, namun sepertinya terlupa dengan sesuatu yagn kecil namun berharga. Apakah sekolah mahal menjamin kualitas para gurunya? TIDAK. Sewaktu di sd, meskipun sekolah saya terkenal atau mempunyai penanaman nilai religius yang kuat, saya tetap membenci sekolah itu apa adanya. Ada alasan mengapa saya mengatakan hal itu.
Guru kencing berdiri, murid kencing berlari
saya rasa selama bertahun tahun kita bersekolah, pasti kita diajarkan oleh berbagai cara yang khas dari guru guru yang khas juga. Dan itu membuat kita harus beradaptasi dengan cara pengajaran mereka. Lalu apakah semua murid bisa menyesuaikan diri dengan cara pengajaran para guru? bagaimana dengan seorang murid yang sangat penakut dihadapkan dengan guru yang sangat kejam? apakah ia merasa nyaman dengan guru tersebut? saya yakin tidak. Pasti ia berada dalam tekanan mental yang luar biasa.
untuk itu kalau kelak aku menjadi guru, aku ingin menjadi guru yg tak suka menekan mental seorang muridnya. aku ingin menjadi bagian dalam diri mereka.
menurutku, sikap guru yg menekan mental seorang murid, sangat mempengaruhi kepribadiannya nanti.